.alert { background: #01DF01; text-align: left; padding: 5px 5px 5px 5px; border-top: 1px dotted #223344;border-bottom: 1px dotted #223344;border-left: 1px dotted #223344;border-right: 1px dotted #223344;}

music

musik
Get Free Music at www.divine-music.info
Get Free Music at www.divine-music.info

Free Music at divine-music.info
Read more: http://impoint.blogspot.com/2013/02/menambahkan-memasang-widget-musik-mp3-di-blog.html#ixzz2USMhKFj5 Dilarang copy paste artikel tanpa menggunakan sumber link - DMCA Protected Follow us: @ravdania on Twitter | pemakan.worell on Facebook

Sabtu, 01 September 2012

Sosiologi SMA KLS X

BAB I TINDAKAN DAN INTRAKSI SOSIAL A. Interaksi Sosial 1. Pengertian Interaksi Sosial Interaksi Soaial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antraorang perorang antar kelompok-kelompok manusia. Terjadinya interaksi sosial a. Adanya hubungan antar kelompok b. Antara kelompok manusia dengan dengan kelompok lainya. c. Antar kelompok manusia dengan kelompok manusia lain. 2. Syarat-syarat terjadinya interaksi sosial. Suatu interaksi sosial terjasi jika ada kontak dan komunikasi antar pihak-pihak yang berinteraksi sosial. Interaksi akan terjadi jika manusia memenuhi syarat a. Kontak sosial b. Komunikasi Dari segi arti berarti sama-sama menyentuh secara fisik. Kontak baru akan terjadi juka ada hubungan secara jasmaniah, misal harus bertemu secara langsung 3. Faktor-faktor yang mendasari interaksi sosial a. Imitasi(Tiruan) b. Sugesti adalah menerima sikap orang lain tanpa kritik terlebih dahulu. Sugesti akan mudah terjadi apabila adanya hal-hal sebagai berikut: 1. Kemampuan berpikir sesorang terhambat 2. Keadaan pikiran yang terpecah belah 3. Otoritas (kewibawaan) 4. Mayoritas c. Dentifikasi adalah merupakan kecendrungan atau keinginan dalam diri sesorang untuk menjadi identik (sama) dengan orang lain. d. Simpati. Adalah tertariknya orang yang satu dengan orang yang lainnya berdasarkan penelian perasaan, orang yang dengan tiba-tiba dirinya tertarik kepada orang lain. 4. Bentuk-bentuk interaksi sosial. (ada 2 bentuk) a. Proses sosial yang asosiatif yaitu suatu proses yang terjadi apabila orang perorangan atau suatu kelompokmelakukan suatu interaksi sosial yang memiliki kesamaan atau kesesuaian pandangan dan tindakan sehingga mengaruh kepada kesatuan. Proses sosial yang menuju kearah kesatuan bisa terwujud dalam bentuk 1. Kerjasama.yang didalamnya terdapat 3 bentuk. a. Tawar menawar b. Kooprasi c. Kualisi. Kerjasama menurut H COOLY adalah timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan dan mempunyai cukup pengetahuan dan kesadaran terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut. 2. Akomodasi adalah suatu proses dalam hubungan-hubungan sosial yang beradaptasi penyesuaian diri dengan lingkungan sosial sekitarnya. Tujuan akomodasi  Untuk menceganh pertentangan untuk sementara waktu  Untuk memungkinkan terjadinya kerjasama antara kelompok-kelompok sosial yang kehidupannya terpisah.  Mengusahakan peleburan antara kelompok-kelompok yang terpisah. Bentuk-bentuk akomodasi. 1. Koersi adalah akomodasi yang prosesnya dilakasanakan adanya paksaan dari salah satu pihak yang lebih kuat. 2. Kompromi adalah bentuk akomodasi dimama pihak yang terlibat masing-masing mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian. 3. Artibusi adalah bentuk penyelesaian pertentangan oleh pihak ke 3 yang dipilih oleh kedua belah pihak. 4. Mediasi adalah sama dengan artibusi akan tetapi pihak ke 3 tidak berwewenang memberi keputusan tetapi hanya sebagai penasehat. 5. Konsiliasi adalah usaha untuk mempertemukan keinginan pihak yang berselisih bagi tercapainya suatu persetujuan bersama. 6. Toleransi adalah usaha untuk menghindarkan diri dari perselisihan dengan pihak lain yang mempunyai pandangan berbeda. 7. Stalamate adalah suatu akomodasi dimana pihak-pihak yang bertentangan karena mempunyai kekeatan yang seimbang. Berhenti pada suatu titik tertentu. 8. Ajudikasi adalah suatu penyelesaian perkara atau perselisiahan memalui pengadilan. 9. Persaingan atau kompetisi adalah suatu proses sosial dimana orang atau perseorangan atau kelompok manusia bersaing mencari keuntungan untuk mencapai tujian tertentu tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan. 3. Asimilasi merupakan suatu proses yang ditandai oleh adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia. Faktor-faktor proses Asimilasi. a. Sikap toleransi terhadap kelompok lain yang memiliki kebudayaan berbeda. b. Kesenmpatan dibidang ekonomi yang seimbang untuk berbagai golongan masyarakat. c. Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya. d. Adanya mungsuh bersama dari luar. B. Proses Sosial yang Asosiatif Proses sosial yang asosiatif mempunyai 3 bentuk yaitu: a. Persaingan Kompetisi Persaingan kompetisi mempunyai beberapa bentuk 1. Persaingan di bidang ekonomi 2. Persaingan dibidang Kebudayaan. 3. Persaingan untuk mencapai suatu kedudukan dan peranan tertentu dalam masyarakat. Hasil persaingan hubungan erat dengan beberapa faktor yaitu: 1. Kepribadian seseorang 2. Kemajuan masyarakat 3. Solidaritas (rasa kesetia kawanan) Kelompok 4. Disorganisasi (perpecahan) Masyarakat b. Contrafensi adalah suatu proses social yang ditandai oleh gejala-gejala ketidak pastian mengenai diri sesorang yang tidak suka, kebencian yang disembunyikan. c. Pertentangan (konflik) adalah suatu proses dimana orang perorang atau kelompok manusia berudaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lain yang disertai dengan ancaman atau kekerasan. Yang menyebabkan pertentangan pada umumnya : 1. Perbedaan antar orang perorang 2. Perbedaan kebudayaan. 3. Bentrokan antar kepentingan 4. Perubahan-perubahan sosial. C. Interaksi sosial yang terjadi antara individu-induvidu dalam menjalankan peran sosial dengan kedudukannya didalam masyarakat antara lain: 1. Interaksi sosial dilingkungan keluarga. 2. Interasi sosial dilingkungan sekolah 3. Interaksi sosial dilingkungan masyarakat pada umumnya. BAB II NORMA DAN NILAI SOSIAL A. Pengertian Norma dan Nialai 1. Norma adalah suatu peraturan yang mengatir tingkah laku manusia dalam kehidupan dimasyarakat berbangsa dan bernegara. Macam-macam Norma; a. Norma agama b. Norma Kesusilaan, c. Norma kesopanan d. Norma Hukum. 2. Nilai menurut a. Jack Fraenkel adalah suatu ide gagasan atau konsep tentang apa yang dipikir penting oleh seseorang dalam hidupnya. b. Milton Rokeah adalah suatu jenis kenyakinan yang letaknya pada pusat dan sistem kenyakinan seseorang tentang bagaimana seseorang sepatutnya atau tidak patut dalam melakukan sesuatu tentang apa yang berharga dan tidak berharga untuk dikerjakan atau dipercaya. c. Robert MZ Lawang nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkanyang pantas dan berharga yang mempengaruhi prilaku sosial dari orang yang memiliki nilai itu. Ciri-ciri nilai sebagai berikut: a. Merupakan sesuatu yang abstrak (ada pada perasaan atau pikiran manusia) b. Tidak dibawa sejak lahir melainkan dipelajari manusia c. Merupakan ciptaan manusia melalui interaksi warga masyarakat. d. Dapat diteruskan atau dipindahkan diantara individu-individu suatu kelompok kekelompok lain. e. Dapat memberikan pengaruh yang berbeda terhadap individu maupun masyarakat secara keseluruhan Menurut Robert MZ Lawang Norma adalah patokan prilaku dalam suatu kelompok tertentu. B. Berbagai Nilai yang Menjadi Orentasi Tindakan dalam Interasi 1. Peranan Nilai adalah mempengaruhi dan standart prilaku manusia apa yang indah efesien atau tidaknya sesuatu. 2. Jenis0jenis Nilai dan norma Menurut tingkatannya dalam Sosiologi ada beberapa jenis Norma: a. Cara (Usage) b. Kebiasaan (Fol Loways) c. Tata kelakuan (Mores) d. Adat istiadat (Costoms) 3. Prose Institusionalisasi adalah suatu proses yang dilewati oleh suatu norma kemasyarakatan yang beru untuk menjadi bagian dari salah satu pranata sosial. Menurut Harton dan Hunt pranata sosial adalah suatu sistem hubungan sosial yang terorganisasi yang memperlihatkan nilai dan prosedur bersama dan yang memenuhi kebutuhan dasar tertentu dari masyarakat. BAB III KETERATURAN SOSIAL 1. pengertian keraturan sosial /ketertipan sosial adalah suatu keadaan kehidupan masyarakat yang selaras, serasi penuh persatuan dan tanpa adanya pertentangan. 2. Kerja sama dalam keteraturan sosial, terjadinya kerja sama dalam keteraturan sosial apabila: Suatu interasi sosial yang berlangsung antara individu maupun kelompok yang didasari oleh ketaatan terhadap nilai dan norma yang berlaku dimasyarakat. 3. Konflik sosial. Beberapa bentuk kasus dan konflik pertentangan antaralain: a. Pertentangan pribadi b. Pertentangan Ras c. Pertentangan antar kelas sosial d. Pertentangan politik e. Pertentangan yang bersifat Internasional BAB IV SOSIALISASI A. Pembentukan Kepribadian Sebagai Hasil Proses Sosialisasi Nilai-nilai dalam Norma-norma Sosial. Sosialisasi adalah: Proses yang membentuk individu melalui belajar dan penyesuaian diri dan bagaimana cara berfikir kelompoknya agar dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya. Pokok-pokok Sosialisasi Tujuanya adalah: a. Individu diberi pengetahuanketrampilan yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat. b. Individu harus mempu berkomunikasi secara evektif mengembangkan kemampuanya. c. Pengendalian fungsi-fungsi organik dan dipelajari melalui pelatihan-pelatihan mawasdiri yang tepat. d. Bertingkah laku selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok yang ada pada lembaga atau kelompok khusus dan masyarakatnya. B. Peranan Sosialisasi dalam Pembentukan Kepribadian. Menurut para ahli prilaku sesorang di turunkan atau dipengaruhi oleh 3 faktor. a. Struktur Sosial Budaya yaitu pola prilaku radial yang diperlukan. b. Faktor situasi yaitu semua kondisi-kondisi yang sosial. c. Faktor kepribadianyaitu semua faktor psikologis (kejiwaan) dan biologis yang mempengaruhi prilaku para pelaku sosial secara perorangan. C. Proses Pentingnya Sosialisasi dalam Pembentukan Suatu prilaku yaitu: a. Dalam prose sosialisasi itu sesorang mendapatkan bagian dirinya (sentimen) b. Proses sosialisasi juga membentuk pendirian yang ideal. c. Proses sosialisasi juga pada akhirnya dengan jalan. D. Faktor Penting yang Menentukan Kepribadian. a. Keteraturan (warisan Biologis) b. Lingkunagn alam. c. Lingkungan budaya. d. Lingkungan sosial. E. Jenis-jenis Media Sosialisasi dan Peranan Masing-masing. a. Keluarga. b. Sekolah. c. Teman sepermainan. d. Media masa. e. Lingkungan kerja BAB V PRILAKU MENYIMPANG A. Beberapa Contoh Prilaku Menyimpang a. Prilaku menyimpang dapat digolongkan kedalam 4 golongan. 1. Prilaku menyimpang yang dilihat dan dianggap sebagai tindak kejahatan. 2. Penyimpangan sexsual. 3. Bentuk-bentuk komsunsi yang berlebihan. Misal alkhohol dan narkoba. 4. Gaya hidup yang berbeda dari yang lain. Misal perjudia propesional dan geng-geng. b. Bintuk-bentuk prilaku menyimpang. 1. Kejahatan. Misal: penyimpangan pembunuhan, pencurian, penodongan, perampokan dan pemerkosaan. 2. Penyimpangan Sexsual. Misal: perjinahan, homo, lesbi, pelacuran, penyimpangan sexsual antara manusia dengan binatang. 3. Penyalaha gunaan alkhohol dan narkoba. Dampak Negatifnya. a. Kehilangan semangat. b. Mengganggu kesehatan fisik c. Menimbulkan tindakan kriminal. 4. Perkelahian pelajar. 5. Prilaku menyimpang lainya c. Proses Pembentukan Prilaku Menyimpang Sebagai Akibat Hasil Sosialisasi yang tidak Sempurna. 1. Orang tua tidak dapat memberikan perhatian dan kasih sayang. 2. Orang tua terlalu keras atau mengekang. 3. Orang tua memanjakan anak. 4. Kedua orang tua tidak pernah harmonis. d. Pengertian Kebudayaan. Menurut Selo SoemardjanKebudayaan adalah semua hasil karsa, rasa, cipta masyarakat. Menurut C. Cluk Hohm Ada 7 unsur kebudayaan yang dianggap sebagai kultur Universal 1. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia. 2. Mata pencarian hidup dan sistem-sistem ekonomi. 3. Sistem kemasyarakatan. 4. Bahasa. 5. Kesenia. 6. Sistem pengetahuan. 7. Religi (kepercayaan) Sedangkan menurut Koentjoroningrat Ada 3 wujud kelompok kebudayaan. 1. Wujud ide, gagasan, nilai-nilai, norma dan peraturan. 2. Wujud kelakuan berpola dari manusia kedalam masyarakat. 3. Wujud benda-benda hasil karya manusia. e. Faktor-faktor lain yang Menyebabkan Prilaku Menyimpang. 1. Sikap mental yang tidak sehat. 2. Dorongan kebutuhan ekonomi 3. Pelampiasan rasa kecewa. 4. Pengeruh lingkungan dan media masa. 5. Keinginan dipuji atau gaya-gayaan. BAB VI PENGENDALIAN SOSIAL. 1 Pengertian. Adalah segala prose baik yang direncanakan maupun tidak yang bersifat mendidik mengajak maupun memaksa kepada warga masyarakat agar mematuhi norma dan nilai yang berlaku. 2. Sifat Pengendalian Sosial antaralain: a. Pengendalian sosial terhadap individu-individu lainnya. b. Pengendalian sosial induvidu terhadap suatu kelompok. c. Pengendalian sosial suatu kelompokdan kelompok masyarakat lainya. d. Pengendalian sosial suatu masyarakat oleh suatu individu. 3. Cara-cara pengendalian sosial Sebagai alat pengendalian sosial antara lain: a. Cemoohan. b. Desas-desus. c. Ostraisme yaitu dimana orang boleh bekerja sama dalam kelompok tersebut tapi tak seorangpun mau berbicara atau menegur yang bersangkutan. d. Fraudulens.yaitu pengendalian sosial yang umumnya terdapat pada anak-anak kecil e. Teguran. f. Pendidikan. g. Agama h. Intimidasi i. Kekerasan Fisik j. Hukum. 4. Peranan Pranata-pranata sosial dalam Mengendalikan Prilaku Menyimpang Pranata-pranata sosial yang melakukan pengendalian. a. Polisi b. Pengedilan c. Pengadilan adat d. Tokoh masyarakat e. Sekolah f. Kelurga g. Masa Siswa. Mereka ini disebut sebagai Agent of Social Control. BAB VII SISTEM SOSIAL 1. Terbentuknya Masyarakat Sebagai Sistem Sosial. A. Pengertian masyarakat menurut Ralphlinton Masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas B. Masyarakat terdiri dari beberapa unsur antara lain: 1. Manusia yang hidup bersama 2. bercampur untuk waktu yang cukup lama. 3. Saling berhubungan dan saling interaksi sosial. 4. Adanya kesadaran bahwa mereka sebagai satu kesatuan 5. Adanya suatu sistem hidup bersama. C. Ciri-ciri masyarakat Menurut Anderson dan Parker 1. Adanya sejumlah orang 2. Tinggal dalam suatu daerah tertentu. 3. Mengadakan atau mempunyai hubungan yang tetap antara yang satu dengan yang lainya. 4. Akibat hubungan ini membentuk suatu sistem hubungan atara manusia. 5. Mereka terlibat karena mempunyai kepentingan bersama 6. Mempunyai tujuan bersama dan bekerja bersama. 7. Sadar akan saling ketergantungan satu dengan yang lainya. 2. Sistem sosial menurut Alfin C Bertrad ada 10 unsur yang terkandung dalam sistem sosial: a. Kenyakinan (pengetahuan) b. Perasaan c. Tujuan/cita-cita d. Norma e. Status dan peranan f. Tingkatan-tingkatan dan pangkat. g. Kekuasaan/ pengaruh h. Sanksi i. Sarana/ fasilias j. Tekanan ketegangan. 3. Organisasi Sosial menurut Rubert MZ Lawangbahwa organisasi sosial merupakan suatu sistem sosial yang: a. Bersifat langgeng b. Memiliki identitas politik yang tegas c. Memiliki daftar anggota yang terperinci d. Memiliki progam kegiatan yang terus menerus yang diarahkan ketercapaian tujuan. Beberapa contoh organisai sosial yang ada indonsia. a. Parpol. b. OSIS c. ABRI d. Korpri Koprasi dan lain sebagaainya. BAB VIII PELAPISAN SOSIAL (Stratifikasi Sosial) 1. Mengapa terjadi pelapisan sosial karena adanya sesuatu yang dihargai oleh masyarakat dan setiap masyarakat pasti mempunyai yang dihargai. 2. Bentuk-bentuk pelapisan sosial a. Lapisan atas (uper) b. Lapisan tengah (Middel) c. Lapisan bawah (Lower) Ada 3 lapisan atas---- lapisan atas, atas Lapisan atas, menengah Lapisan atas, bawah. Lapisan menengah----Lapisan menengah, atas Lapisan menengah, menengah Lapisan menengah, bawah. Sedangkan dari segi lain pelapisan sosial yaitu a. Startifikasi Ekonomi misalnya dapat ditijau dari segi pendapatan, kekayaan dan pekerjaan, b. Stratifikasi Sosial dapat ditinjau dalam dunia pendidikan antara lain 1. Pendidikan sangat tinggi (Prof. Dr) 2. Pendidikan tinggi (Sarjana, mahasiswa) 3. Pendidikan menengah (SLTP, SLTA) 4. Pendidikan rendah (SD) 5. Tidak berpendidikan (BH) c. Startifikasi Politik Menurut Mec Iver dalam startifikasi politik biasanya ditentukan oleh adanya sistem kekuasaan antara lain: 1. Tipe kasta 2. Tipe Oligarkhi 3. Tipe Demokrasi. Menurut Astrid S Sutanto mengklafisikasikan lapisan sosial berdasarkan ukuran keahliannya. 1. Elit yaitu orang-orang yang menempati kedudukan atau pekerjaan yang oleh masyarakat sangat dihargai. 2. Propesional yaitu orang-orang yang berijasa serta bergelar dari dunia perdagangan yang berhasil. 3. Semi Propesional yaitu pegawai kantor, pedagang, teknisi, pendidikan menengah 4. Tenaga terampil yaitu orang-orang yang mempunyai mekanik teknis. 5. Tenaga semi trampil yaitu pekerja-pekerja pabrik tanpa ketrampilan, mengemudi, pelayang RM, 6. Tenaga tidak terlatih yaitu PRT, tukang kebun. 3. Unsur-unsur Pelapisan Sosial. Dalam pelapisan sosial terdapat 2 unsur yaitu: a. Kedudukan (status) adalah sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial sehubungan dnegan orang-orang lainya dalam kelompok tersebut, Menurut Relph Linton ada 2 macam kedudukan. 1. Acribed Status adalah kedudukan sesorang dalam masyarakat yang diperoleh tanpa memperhatikan kemampuan sesorang. 2. Achieved Status adalah kedudukan sesorang yang diperoleh dengan cara sengaja. b. Peranan (rule) adalah pola prilaku yang diharapkan seseorang yang memiliki satatus atau kedudukan dalam suatu organisasi social. Faktor-faktor yang dapat menentukan Peranan: Bagaimana peranan dapat dilakuakn seseorang yaitu: 1. Norma yang berlaku dalam situasi interaksi. 2. Apabila norma itu jelas. 3. Apabila individu dihadapkan dengan situasi dimana lebih dari satu norma yang berlaku ia akan berusahamengadakan kompromi dan modifikasi antara norma-norma tersebut. Beberapa hal yang perlu diperhatikan yang dikaitkan dengan peranan yaitu: 1. Seseorang dapat mengalami tekana peranan atau suatu ketegangan apabila tindakan dan peranan tidak sesuai satu sama lain 2. Konflik peranan terjadi apabila sesorang dengan kedudukan tertentu dalam suatu kelompok mengambil peran yang lebih tinggi terhadap orang yang berkedudukan sama dalam kelompok lain. 3. Seseoorang dapat mneglami kesenjangan peran. 4. Kekuasaan Prevasi dan Prestis. a. Pengertian menurut Maxs Wiber adalah kesempatan yang ada pada seseorang untuk melaksanakan kemauanya sendiri dalam suatu tindakan sosial miskipun mendapat tantangan dari orang lain yang terlibat dalam tindakan tersebut. b. Pengertian Privasi yaitu Hak istimewa, hak mendahului atau hak memperoleh perlakuan khusus. c. Prestis artinya kehoratan atau penghargaan yang diperoleh seseorang masyarakat. BAB X DIFERENSIASI SOSIAL A. Pengertian Diferensiasi Sosial. Adalah suatu proses dimana orang perorang didalam masyarakat memperoleh hak-hak dan kewajiban yang berbeda dari orang lain atas dasar perbedaan usia, sex, dan pekerjaan. Dilihat dari jenisnya Diferensiasi sosial terdiri atas: 1. Diferensiasi tingkatan (Rank Diferentiation) artinya adalah diferisiasi yang muncul karena ketimpangan distribusi barang suatu yang dibutuhkan yang terbatas persediannya. 2. Diferensiasi Fungsional (Functional Diferentiation) artinya adalah pembagian kerja yang muncul karena orang melaksanakan perkerjaan yang berkelainan. 3. Diferensiasi Adat (Costum Diferentiantion) artinya adalah Diferensiasi yang muncul karena aturan berprilaku yang tepat berbeda menurut situasi tertentu. B. Bentuk-bentuk Diferensiasi Sosial. 1. Jenis kelamin (sex) 2. Usia a. Anak-anak (1-12 Th) b. Remaja (13-18 Th) c. Pemuda (19-35 Th) d. Setengah Tua (36-55 Th) e. Tua (56-70 Th) f. Jumpo (tua sekali 71 Th keatas) 3. Faktor ras. 4. Suku Bangsa. 5. Agama. 6. Pekerjaan. 7 Aliran Politik. BAB IX MOBILITAS SOSIAL A. Pengertian Mobilitas Sosial. Adalah perpindahan posisi atu kedudukan dari lapisan satu kelapisan yang lainya. B. Bentuk-bentuk Mobilitas Sosial. 1. Mobilitas Vertikel yang naik. Artinya perpindahan kedudukan dari yang lebih rendah ke yang lebih tinggi atau sebaliknya dari yang lebih tinggi ke yang lebih randah. Mobilitas Sosial naik mempunyai 2 Macam Bentuk. a. Masuknya individu-individu yang mempunyai kedudukan rendah kedalam kedudukan yang lebih tinggi dimana kedudukan tiu telah ada. b. Pembentukan suatu kelompok baru yang kemusian ditempatkan kederajat yang lebih tinggi dari individu membentuk kelompok tersebut. Mobilitas Vertikel yang menurun juga mempunyai 2 bentuk. a. Turunnya kedudukan individu ke kedudukan yang lebih rendah derajatnya. b. Turunnya derajat sekelompok induvidu yang berupa suatu disintgrasi (perpecahan) dalam kelompok kesatuan. 2. Mobilitas Horizontal. Artinya perpindahan kedudukan secara mendatar dalam lapisan yang sama. C. Saluran Mobilitas Antara lain Menurut Pitrim A, Sorokin 1. Angkatan bersenjata. 2. Lembaga keagamaan. 3. Lembaga pendidikan. 4. Organisasi Politik 5. Organisasi ekonomi 6. Organisasi keahlian. D. Faktor-faktor yang membentuk Mobilitas Menurut Kaare Svalastoga Ada 4 bidang perubahan sosial yang penting yang menentukan mobilitas sosial. 1. Perubahan Teknologi. 2. Tingkat reproduksi 3. Perubahan kemampuan 4. Perubahan sikap E. Dampak Positif Mobilitas Sosial. 1. Orang-orang akan berusaha untuk berprestasi atau berusaha untuk maju. 2. Akan lebih mempercepat perubahan sosial masyarakat ke yang lebih baik. F. Dampak Negatif. 1. Timbulnya konflik. 2. Berkurangnya solidaritas kelompok. BAB XI PRANATA SOSIAL. Istilah pranata sosial dari kata social institution artinya lembagsa kemasyarakatan lembaga sosial. A. Pengertian Pranata Sosial 1. Menurut RM Mac Iver adalah bentuk kondisi /prosedur yangmapan yang menjadi karakteristik bagi aktivitas kelompok. 2. Menurut Alvin Bertrand adalah kumpulan-kumpulan dari norma-norma sosial yang telah diciptakan untuk dapat melaksanakan fungsi masyarakat. 3. Menurut Summer adalah pranata sosial sebagai peralatan cita-cita sikap dan perlengkapan kebudayaan yang mempunyai sefat kekal , serta bertujuan memnuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat. 4. Menurut Roucek and Waren adalah pola-pola yang telah mempunyai kedudukan tepat/ pasti untuk memertemukan bermacam-macam kebutuhan manusia yang muncul dari kebiasaan-kebiasaan dengan mendapatkan persetujuan dari cara-cara yang sudah tidak dapat dipungkiri lagi. 5. Menurut Mayor Polok jbar adalah suatu kelompok/sistem peraturan dan adat istiadat yang mempertahankan nilai-nilai yang penting. 6. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi adalah semua norma-norma dari sekala tingkat yang berkisar pada suatu keperluan pokok dalam kehidupan masyarakat merupakan suatu kelompok yang diberi nama lembaga kemasyarakatan. 7. Menurut Soerjono Soekanto lembaga kemasyarakatan adalah himpunan dari norma-norma dari segala tindakan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan masyarakat. 8. Menurut Koentjoroningrat adalah suatu sistem tata kelakuakan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas untuk memenuhi komplek kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. B. Proses Terjadinya Pranata Sosial. Proses suatu norma berkembang menjadi pranata sosial disebut proses Institutional Zation (institisionallisasi) yang berarti suatu proses yang dilewati oleh suatu norma kemasyarakatan yang baru untuk menjadi salah satu bagian dari pranata sosial. Syarat pranata dalam suatu sistem sosial tertentu adalah: 1. Bagian terbesar dari warga suatu sistem sosial menerima norma tersebut. 2. Norma tersebut telah menjiwai bagian terbesar warga sistem sosial tersebut. 3. Norma tersebut bersanksi. C. Fungsi dan Ciri-ciri Pranata Sosial. 1. Fungsinya a. Memberikan pedoman pada masyarakat bagaimana ia harus bersikap dan bertingkah laku. b. Menejaga keutuhan dari masyarakat yang bersangkutan. c. Memberikan pedoman pada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial (sosial kontrol) 2. Ciri-ciri Pranata. a. Suatu organisai dari pola-pola pemokiran dan pola-pola prilaku yang berwujud melalui kegiatan kemasyarakatan dan hasilnya. b. Merupakan tingkat kekekalan tertentu c. Mempunyai satu atau beberapa tujuan tertentu. d. Mempunyai peralatan budaya untuk mencapai tujuan pranata yang bertujuan. e. Mempunyai lembaga-lembaga tertentu. f. Mempunyai suatu pranata tertulis maupun tidak tertulis. D. Pranata Kelurga. 1. Dasar-dasar pembentukan keluarga. Mengapa pria dan wanita membentuk keluarga. 1. Alasan biologis (sex) memperoleh keturunan, 2. Alasan ekonomi, memperoleh kekayaan 3. Alasan keamanan/ ketenangan, memperoleh perlindungan. 2. Ciri-ciri khas keluarga a. Hubungan berpasangan dua jenis. b. Diikat melalu perkawinan, c. Pengakuan akan keturunan. d. Kehidupan ekonomi yang diselengharakan dinikmati bersama. e. Kehidupan berumah tangga Menurut pandangan sosiologis keluarga dapat diartikan menjadi 2 macam yaitu: a. Keluarga sempit adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, anak (dudear famlly). b. Keluarga dalam arti luas adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, nenek, kakek, paman, bibik (exteded familly) Menurut Bossard don Bool ada 2 macam. a. Keluarga kandung---------Biologis (family of pwo Creatition) b. Kelurga orientasi (family orientation) 3. Fungsi-fungsi Keluarga. a. Fungsi Reproduksi/ biologis b. Fungsi Protektik/ Perlindungan. c. Fungsi Ekonomi d. Fungsi Edikatif e. Fungsi Sosialisasi f. Fungsi Apeksional (perasaan) g. Fungsi Religius (Keagamaan) h. Fungsi Rekreatif (Rekreasi) i. Fungsi Pengendaliab Sosial. Struktur atau Susunan Keluarga, Masyarakat Indonesia mengenal beberapa system keluargaan antara lain. a. Unilateral artinya susunan yang menarik garis keturunan dari dari satu garis keturunan saja Misal 1 : Sistem Pratilenial artinya susunan kelurga yang menarik garis keturunan dari pihak ayah atau dari pihak laki-laki. Masyarakat Indonesia yang menarik garis keturunan tersebut adalah - Suku Batak. - Suju Ambon - Suku Nias. - Suku Bali dan - Suku Sumba. Misal 2. Sistem Matrilenial artinya susunan keluarga yang menarik garis keturunan dari ibu Masyarakat yang memakai adalah. - Padang dan - Sumba b. Sistem Bilateral artinya susunan yang mearik garis keturunan dari kedua belah pihak (ayah dan ibu) Yang menganut sistem ini adalah: - Sunda - Jawa - Kalimantan - Sum-Sel c. Doubel Unilateral artinya susunan keluarga yang menarik garis keturunan dan kedua macam susunan Yang menganut sistem adalah. - Suku Mollo di Tim-Tim - Suku Kooi Di Sumba E. Pranata Ekonomi Adalah suatu pranata yang berpusat pada produksi distribusi dan konsumsi dari barang dan jasa. Contoh pranata ekonomi. - Paranata Hakmilik. - Pranata Bank - Pranata Koprasi. Fungsi dari Pranata Ekonomi adalah: 1. Fungsi Produksi yaitu suatu kehiatan untuk menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan oleh manusia. Macam-macam Bidang Produksi a. Bidang Ekstratif yaitu kegiatan produksi dengan cara memungut atau mengambil dari alam. b. Bidang Agraris yaitu produksi dengan cara mengelolah tanah untuk menanam tumbuh-tumbuhan dan memelihara hewan. c. Bidang Industri yaitu industri dengan mengelolah bahan mentah menjadi bahan setengah jadi maupun barang jadi. d. Bidang Jasa yaitu produksi berupa penyediaan jasa bagi orang lain termasuk penyediaan sarana jasa. Suatu produksi untuk menghasilkan barang atau jasa memerlukan adanya tenaga kerja (mensia) di mana menurut jenisnya, terdiri dari kerja jasmani dan kerja pikiran sedangkan menurut tingkatannya : 1. Tk jasmani 2. Tk pikiran Menurut tingkatan a. Tenaga kerja terdidik b. Tk terlatih c. Tk tidak terdidik dan tidak terlatih 2. Diatribusi/ pemasaran. Yaitu merupakan kegiatan yang ditujukan untuk menyalurkan barang dan jasa daeri produksi dan konsumen.(pemakai) distribusi dan pemasaran dipengaruhi olehpermintaan dan penawaran dimana menurut adam smit adalah: a. Permintaan mulak (absolud demend) yaitu permintaan semua orang yang membutuhkan barang dan jasa dan tidak meningat keuanganya. b. Permintaan efektif (effektive demend) yaitu permintaan semua orang yang memerlukan semua brang dan dapat membayar harganya. Pemesaran mempunyai beberapa fungsi yaitu: a. Fungsi membeli b. Menjual c. Mengangkut d. Menyimpan e. Mengadakan standarilisasi f. Membelanjakan g. Mengambil resiko h. Mengadakan pengiklanan. Ada beberapa lembaga pemasaran yang umum yang terdapat pada sistem perekonomian adalah: a. Agen b. Pedagang---Pedagang Besar dan pedagang kecil. 3. Konsusmsi. Adalah perbuatan atau pemakaian yang mengurangi atau menghabiskan kegunaan dan jasa. Ada beberapa tingkah laku komsumsi yang mempengaruhi tingkah laku konsumsi adalah: a. Konsumen memperoleh kepuasan maksimem dan baraqng atau jasa yang digunakan. b. Besarnya jumlah pendapatan konsumen dan mengecilnya tingkat kerja c. Pengetahuan be4mbeli tentang seluk beluk kualitas barang . d. Membeli barang karena hanya ingin meniru orang lain. e. Adat kebiasaan yang berlaku pada lingkungan konsumen. f. Pembeli berlaku ceroboh terhadap jenis barang yang dibelinya. 4. Sistem Perekonomian. Yaitu sistem perekonomian yang dianut oleh masyarakat atau bangsa yang sangat terkenal yaitu istem kapitalis dan sistem sosialis. a. Sistem kapitalis artinya sistem ekonomi yang didasarkan pada pendapat bahwa manusia lebih mengutamakan kepentingan peribadinya. Menurut Hartono ada 4 sifat pokok sisitem kapitalis 1. Hak milik atas barang-barang modal atao alat-alat produksi ada ditangan orang perorang. 2. Harga barang-barang dan jasa ditentukan oleh permintaan dan penawaran. 3. Persaingan bebeas dapat terjamin. 4. dalam mencari keuntungan lebih demokratis. 5. Sistem Sosialis yaitu sistem ekonomi yang dipimpin oleh pusat atau negara dimana produksi, distribusi dan konsumsi diatur secara terpusat dan pemilikanya pribadi atau swasta sama sekali tidak diperbolehkan. 6. Sistem ekonomi Indonesia Perekonomian indinesia adalah sistem kekeluargaan yaitu dinyatakan pada pasal 33 UUD 1945 dalam sistem indinesia diberikan kemerdekaan untuk mengembangkan hak-hak pribadinya. F. Pranata Politik Politik adalah kegiatan yang merupakan dengan masalah kekuasaan atau (power) Kekuasaan artinya kemampuan untuk mempengaruhi orang lain atau orang yang dikuasai mau menerima kehendak orang yang memiliki kekuasaan tersebut, Menurut Montesqien ada 3 pembagian kekuasaan. 1. Kekuasaan legislatif yaitu kekuasaan membuat peraturan perundang-uandangan. 2. Kekuasaan Exskutif yaitu menjalankan perundang-undangan. 3. Kekuasaan Yudikatif yaitu kekuasaan untuk mengambil tindakan terhadap pelanggaran perundang-undangan. KELAS 3 BABI STRATIFIKASI MASYARAKAT INDONESIA DAN PENGARUH PERKEMBANGAN MASYARAKAT DUNIA DEWASA INI. A. Sistem pelapisan msosial dalam masyarakat pertanian. Pengertian stratifikasi sosial adalah berasal dari kata strato/stratai yang berarti lapisan dan tingkatan dan sisial yang berarti rekat atao masyarakat. Masyarakat petani adalah masyarakat yang sebagian besar wargnya hidup dan beraktivitas ppertanian (bercocok tanam diladang atau disawah dana beternak). 1. Sistem pelapisan dalam masyarakat pertanian a. Peasant society (petani tradisional) ciri-cirinya adalah: 1. satuan keluarga (RT petani) adalah satuan dasar dalam masyarakat desa yang berdimensi ganda. 2. petani hidup dengan usaha tani dengan mengelolah tanah lahan. 3. pola kebudayaan petani berciri tradisional dan khas. 4. petani menduduki posisi rendah dalam masyarakat mereka berposisi sebagai masyarakat kecil. 2. Fermer society.

Tidak ada komentar: